Waktu Sholat Ashar Makassar

Waktu Sholat Ashar Makassar

Jadwal Sholat Ashar Hari Ini

Jadwal sholat wilayah Indonesia lainnya bisa dilihat di sini. detikers juga bisa mengunduh jadwal sholat selama sebulan.

Niat Sholat Ashar Termasuk pada Rukun Sholat

Sebelum kita menjalankan ibadah sholat, entah itu sholat wajib atau sholat sunnah, kita dianjurkan mengucapkan niat terlebih dahulu. Hal ini karena niat merupakan salah satu bagian rukun sholat yang harus dilaksanakan.

Jika salah satu dari rukun sholat ini tidak ditunaikan, maka dikhawatirkan sholat tersebut menjadi tidak sah. Rukun sholat tersebut bisa digolongkan menjadi tiga jenis, yakni rukun qalbi, rukun qauli, dan rukun fi’il. Dan rukun sholat ini masuk ke dalam golongan rukun qalbi atau rukun yang dilakukan di hati.

Rukun qauli atau rukun perkataan terdiri dari takbiratul ihram, membaca surah Al-Fatihah, membaca doa tahiyat akhir, membaca sholawat Nabi di tahiyat akhir, dan membaca salam. Sedangkan rukun qalbi atau hati hanya terdiri dari niat dan tertib saja. Untuk rukun Fi’il atau perbuatan, terdiri dari qiyam atau berdiri, rukuk, I’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk untuk tahiyat akhir.

Tidak Dihapuskan Amalannya

Rasulullah SAW pernah bersabda jika orang yang meninggalkan sholat ashar dengan sengaja, maka itu sama dengan menghapus amalannya. Dengan kata lain, jika dia secara sengaja tidak melaksanakan sholat ashar, maka akan dihapus seluruh amalnya pada hari itu dan telah sia-sia pahala yang didapatkan.

Bacaan Niat Sholat Ashar Sendiri

Berdasarkan Ahmad Najibuddin dan Ade Saeful Muslim, pada bukunya yang berjudul Panduan Shalat Lengkap dan Juz ‘Amma, berikut bacaan niat sholat Ashar ketika sendiri:

“Ushallifardho ‘ashri arba’aarak’ataini mustaqbilalqiblati adaan lillahita’ala.”

Artinya: “Aku niat sholat fardhu ashar sebanyak empat rakaat, menghadap kiblat pada waktu (yang telah ditentukan) ikhlas karena Allah Ta’ala.”

Waktu dan Batas Akhir untuk Melaksanakan Sholat Ashar

Pixabay.com/derudyarra

Sholat fardhu atau sholat wajib memiliki jumlah rakaat yang berbeda-beda, dan salah satu sholat fardhu yang berjumlah empat rakaat adalah sholat Ashar. Sholat Ashar sendiri dilaksanakan pada waktu sore hari dengan bacaan niat sholat Ashar yang berbeda dengan yang lainnya.

Sebelum membahas mengenai niat sholat Ashar, mkaa kita perlu lebih dahulu mengetahui tentang waktu dan batas akhir dalam melaksanakan sholat Ashar tersebut.

Berdasarkan pada kitab Fiqih Islam wa Adillatuhu Jilid 1 karya Prof Wahbah az-Zuhaili, untuk waktu pelaksanaan sholat ini telah Nabi Muhammad SAW tetapkan secara rinci melalui sunnah-sunnahnya.

Bahkan, dalam sebuah riwayat dari Jabir bin Abdullah, menceritakan jika malaikat Jibril pernah mendatangi Nabi Muhammad saat bayangan suatu benda sama panjang dan meminta beliau untuk sholat. Kemudian, Nabi Muhammad pun berdiri dan melaksanakan sholat Ashar.

Jadi, berdasarkan riwayat tersebut, para ulama pun sepakat jika waktu dimulainya sholat Ashar adalah ketika bayangan suatu benda telah bertambah dari panjang benda aslinya. Setelah itu, waktu untuk sholat Ashar akan berakhir beberapa saat sebelum matahari mulai terbenam dan langit menjadi malam.

Namun di sisi lain, Abu Hanifah berpendapat jika waktu Ashar baru dimulai ketika bayangan suatu benda bertambah dua kali lipat dari besar benda aslinya. Pendapat ini pun berdasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh enam ahli hadis atau Kutubus Sittah.

“Barang siapa yang mendapatkan satu rakaat sholat Subuh sebelum terbitnya matahari, maka dia tetap mendapatkan (pahala) sholat subuh. Barang siapa yang mendapatkan satu rakaat untuk sholat Ashar sebelum matahari terbenam, maka dia juga tetap mendapatkan (pahala) sholat Ashar,” hadis riwayat Bukhari dan Muslim.

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan beberapa hal mengenai waktu pelaksanaan sholat Ashar ini. Ulama Syafi’iyah membagi waktu sholat tersebut menjadi empat, yakni:

Keutamaan dalam Menjalankan Sholat Ashar

Sumber:Pexels.com/Michael Burrows

Karena berbagai alasan, banyak orang yang biasanya akan menunda-nunda untuk melaksanakan sholat itu sendiri, terlebih sholat Ashar yang dilaksanakan pada sore hari. Kebanyakan akan menunda untuk sholat hingga waktunya hampir habis, bahkan hingga tidak mengerjakannya sama sekali. Hal ini tentu saja bertentangan dengan perintah agama untuk menjaga sholat itu sendiri.

Bahkan, karena keutamaan sholat Ashar ini, terdapat hadis khusus yang menyebutkan pahala untuk orang yang menjaga dan melaksanakan sholat Ashar. Adapun, dua pahala utama yang akan didapatkan ketika seseorang menjaga sholat ini adalah tidak akan dimasukkan ke dalam negara dan akan mendapatkan pahala yang jumlahnya dua kali lipat. Adapun manfaat lain dari sholat Ashar ini adalah sebagai berikut.

Niat Sholat Ashar Sendiri

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatain mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta'aala.

Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardhu Ashar empat rakaat sambil menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta'ala,"

Termasuk Sholat Wustha

Sholat Ashar ini adalah sholat wustha yang telah diperintahkan dengan tegas oleh Allah agar dijaga dan dilaksanakan dengan baik. Selain itu, kita juga harus menunaikan sholat ini dengan khusyu dan tidak lupa membaca niat sholat ashar.

Batas Waktu Sholat Ashar

Menurut Sa'id bin 'Ali Wahf Al-Qahthani dalam kitab Shalatul Mu'min, waktu sholat Ashar dimulai ketika bayang-bayang semua benda sudah sama panjang dengan bendanya. Waktu sholat Ashar akan berakhir ketika matahari menguning atau saat bayangan benda dua kali panjang bendanya.

Sementara itu, dalam buku Taudhihul Adillah susunan M Syafi'i Hadzami, batas akhir sholat Ashar yaitu ketika matahari tenggelam atau biasa disebut ghurub. Adapun, melaksanakan sholat Ashar ketika sinar matahari sudah menguning dimakruhkan.

"Itu adalah sholatnya orang munafik yang duduk berhadap matahari hingga saat Matahari berada di antara dua tanduk setan, dia berdiri dan membungkuk 4 kali, tidak menyebut nama Allah kecuali sedikit," (HR Muslim)

Dalam pandangan mazhab Syafi'i sendiri dikatakan jika tertinggal waktu sholat karena hal yang dibenarkan syara (terlupa atau ketiduran) maka wajib untuk menggantinya (qadha). Disebutkan dalam kitab Al-Fiqh 'ala al-madzahib al-khamsah karya Muhammad Jawad Mughniyah, mengqadha sholat secara tertib dalam pandangan mazhab Syafi'i hukumnya sunnah.

Ia mencontohkan, seseorang yang mengqadha sholat Isya lebih dulu, kemudian melakukan sholat Maghrib maka sholatnya tetap sah.

Berikut bacaan niat sholat ashar yang dikutip dari Buku Panduan Sholat Lengkap karya Saiful Hadi El Sutha:

Aturan dalam Membaca Niat Sholat Ashar

Berdasarkan pada kepercayaan mazhab Syafi’i, ada satu hal penting dan mendasar yang harus diperhatikan ketika membaca niat sholat Ashar. Ketika sudah mengucap niat dengan mulut, maka kita perlu kembali untuk membaca niat di dalam hati sambil mengangkat tangan dan melakukan takbiratul ihram.

Meski sebenarnya, membacakan niat sebelum takbiratul ihram dengan mulut juga bukan kewajiban, tapi hal ini boleh dilakukan. Hal tersebut terjadi karena kebiasaan untuk membantu hati tetap berniat saat mulut mengucapkan kalimat untuk takbiratul ihram.

Pengucapan niat dengan mulut dan hati ini dilakukan untuk mencegah adanya kesalahan niat dari salah satunya. Jika seandainya ada kesalahan saat pengucapan niat dengan mulut, tetapi pengucapan niat dalam hati benar, maka niatnya tetap dianggap sah.

Dengan kata lain, niat dapat diucapkan sebelum atau bersamaan dengan dilakukannya takbiratul ihram.